PENELITI UI: EKSTRAK DAUN KALIANDRA HASILKAN ENERGI BERSIH

Animalifenews.com - Siapa sangka tanaman liar seperti daun kaliandra merah, yang sering dijumpai di pinggir jalan, berpotensi besar menjadi solusi energi bersih di Indonesia? Potensi ini diungkap oleh Indah Kurniawaty, peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI).

Pada Rabu, 23 Juli, Indah Kurniawaty resmi meraih gelar Doktor Ilmu Kimia dengan predikat sangat memuaskan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96 di Aula Prof. Dr. G.A. Siwabessy, FMIPA UI, Depok.

Dalam disertasinya berjudul “Peningkatan Kinerja Bahan Bakar Campuran Bensin-Etanol Menggunakan Aditif MgAl₂O₄ yang Disintesis Melalui Metode Sintesis Hijau dari Ekstrak Daun Calliandra Calothyrsus,” Indah mengembangkan aditif berbasis nanopartikel logam.

Foto.Daun Kaliandra-bibittanaman.id

Aditif ini disintesis menggunakan ekstrak daun kaliandra merah yang bahan bakunya didapatkan dari Kebun Biofarmaka IPB, Bogor. Penelitian ini dilakukan secara intensif di Laboratorium Nano and Interfacial Chemistry, Departemen Kimia FMIPA UI, dan juga di Laboratorium Pertamina.

Aditif logam oksida yang dihasilkan kemudian ditambahkan ke dalam campuran bensin dan etanol (PE10). Penambahan aditif ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas oksidasi, daya tahan terhadap korosi, dan performa pembakaran bahan bakar ramah lingkungan tersebut.

Indah menjelaskan, “Campuran etanol dan bensin memang lebih ramah lingkungan, namun masih menghadapi kendala seperti lebih mudah teroksidasi dan menyebabkan korosi pada mesin. Lewat pendekatan sintesis hijau, kami memanfaatkan kandungan alami daun kaliandra seperti flavonoid dan alkaloid untuk menciptakan aditif logam seperti MgO, Al₂O₃, dan MgAl₂O₄.”

Hasil pengujian menunjukkan bahwa PE10 yang telah diberi aditif logam oksida dari ekstrak daun kaliandra, memiliki kestabilan jauh lebih baik dan tidak cepat rusak selama penyimpanan, selain juga memberikan perlindungan terhadap karat. Berkat aditif ini, pembakaran menjadi lebih sempurna, hal ini ditandai dengan peningkatan emisi karbon dioksida (CO₂) serta penurunan emisi polutan nitrogen dioksida (NO₂) dan sulfur dioksida (SO₂).

“Saya ingin membuktikan bahwa solusi energi masa depan bisa berasal dari tanaman lokal. Tidak harus mahal atau berdampak buruk pada lingkungan,” ujar Indah kepada tim Humas FMIPA UI.

Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Prof. Dede Djuhana, M.Si., Ph.D., yang menjabat sebagai ketua pelaksana sekaligus Dekan FMIPA UI. Hadir pula Prof. Dr. Yoki Yulizar, S.Si., M.Sc. sebagai promotor, dan Dr. Eng. Haryo Satriya Oktaviano dari PT Pertamina (Persero) sebagai ko-promotor.

Prof. Yoki menyatakan, hasil penelitian ini sangat mendukung target nasional untuk meningkatkan kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 31% pada tahun 2050, khususnya di sektor transportasi. “Ini adalah langkah nyata menuju kemandirian teknologi energi bersih. Lebih hebat lagi, bahan bakunya berasal dari sumber daya lokal yang melimpah,” ungkap Yoki dalam situs resmi ui.ac.id.

Penelitian Dr. Indah ini tidak hanya mengantarkannya meraih gelar doktor, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemanfaatan tanaman lokal untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. (Dda)

 

Posting Komentar

0 Komentar