Animalifenews.com – Jakarta Utara menjadi kota percontohan nasional
pengelolaan sampah perkotaan yang baik di Indonesia. Oleh
karena itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI
Jakarta tengah bersiap dalam mewujudkan pengelolaan sampah perkotaan yang baik
di Indonesia. Kepala DLH Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya menggandeng
berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan sistem ini berjalan efektif dan
berkelanjutan.
"Jakarta
diberikan mandat dari Kementerian Lingkungan Hidup agar dapat menjalankan
rencana strategis ini. Kami memastikan seluruh sistem dapat berjalan efektif,
serta berkelanjutan," ujar Asep di Jakarta, Sabtu (8/2).
![]() |
Foto.Pemilahan sampah plastik-megasyariah.co.id |
Asep menyebut, kesiapan
Jakarta Utara sebagai percontohan ditunjukkan dengan berbagai program yang
telah disusun untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi. Di
antaranya, adalah program untuk mendukung sistem pengelolaan sampah terintegrasi
hingga ke level Rukun Warga (RW).
"Kami ingin mengajak
masyarakat agar berperan aktif dalam pengelolaan sampah melalui Program
'KuPiLah' atau Kurangi-Pilah-Olah. Harapannya, setiap RW bisa memiliki sistem
pengelolaan sampah mandiri yang berkontribusi dalam mengurangi sampah rumah tangga
sebelum sampai ke TPS. Selain itu, optimalisasi bank sampah juga menjadi bagian
dari strategi kami dalam memperkuat konsep ekonomi sirkular," ungkap Asep
dalam siaran pers Pemprov DKI.
Tidak hanya itu, DLH
Provinsi DKI Jakarta juga mengembangkan program Pengelolaan Sampah Organik
Terintegrasi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta Utara.
Program ini akan menghubungkan pengolahan sampah organik dengan pemanfaatan
hasilnya untuk kebutuhan pangan, seperti budidaya maggot yang hasilnya dapat
dijadikan pakan ternak dan ikan. Dia menegaskan, program ini tidak hanya
bertumpu pada satu sektor, namun melibatkan berbagai elemen masyarakat dan
dunia usaha.
"Kami menerapkan
pendekatan hulu, tengah, dan hilir melalui kerja sama lintas sektor agar
efektivitas pengelolaan sampah semakin meningkat. Dengan strategi ini, Jakarta
Utara diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain dalam menangani
permasalahan sampah secara lebih sistematis dan inovatif,”
jelasnya.
Asep melanjutkan, RDF
Plant Jakarta yang berlokasi di Rorotan, Jakarta Utara, juga telah siap
beroperasi dan akan diresmikan dalam waktu dekat oleh Gubernur Terpilih.
Nantinya, fasilitas ini akan menjadi solusi hilir dalam pengelolaan sampah
dengan mengolah limbah menjadi bahan bakar alternatif.
“Ini adalah salah satu
solusi untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan adanya RDF
Plant Jakarta yang menjadi terbesar di dunia, kita bisa mengurangi kiriman
sampah ke Bantargebang,” imbuhnya.
Peta Pengelolaan Sampah
Pemprov DKI Jakarta telah
menyiapkan peta jalan pengelolaan sampah yang lebih komprehensif. Peta jalan
ini akan berlaku mulai tahun ini dan dirancang untuk menciptakan sistem
pengurangan serta penanganan sampah yang lebih efisien dan kolaboratif. Harapannya,
kebijakan ini dapat menjadi landasan bagi seluruh program yang dijalankan.
Adapun program percontohan juga akan diterapkan di
sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (Horeka). Program ini menekankan kewajiban
pemilahan sampah dan retribusi bagi pelaku usaha agar pengelolaan limbah lebih
terkontrol. Dengan skema business to business, pengelolaan sampah di sektor ini
diharapkan dapat menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia.
Kolaborasi lintas sektor yang dilakukan yaitu bersama
perwakilan Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Indonesian Packaging
Recovery Organization (IPRO), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI),
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia
(PHRI) DKI Jakarta, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan
para pegiat maggot.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian
Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Kementerian Lingkungan
Hidup Noer Adi Wardojo menyampaikan, setiap wilayah harus memiliki peta jalan
pengelolaan sampah yang jelas dan diterapkan secara optimal. “Jakarta Utara
akan menjadi percontohan. Fokus kita adalah agenda yang bisa dirasakan oleh
semua pihak. Kementerian Lingkungan Hidup memberikan dorongan agar program ini
dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Dda/Ril)
0 Komentar