Animalifenews.com – IPB University kini memiliki fasilitas pusat pembibitan ayam (Poultry Breeding Center) IPB-D1, merupakan ayam lokal inovasi IPB. Fasilitas pembibitan ayam ini kian melengkapi fasilitas yang ada di Fakultas Peternakan untuk menunjang aktivitas pendidikan dan penelitian dosen dan mahasiswa.
Fasilitas Poultry
Breeding Center terdiri dari kandang starter seluas 80 meter persegi
dengan kapasitas sebanyak 1.000 ekor, kandang grower seluas 145 m2
berkapasitas 1.600 ekor, dan kandang breeder seluas 80 m2 untuk 160
indukan.
![]() |
Foto.IPB University resmikan Pusat Pembibitan Ayam-ist |
Dekan Fakultas Peternakan
IPB University, Prof Idat Galih Permana menyebutkan, fasilitas Poultry
Breeding Center ini selaras dengan program Penelitian Unggulan Perguruan
Tinggi (PUPT), khususnya bidang food security. Hadirnya fasilitas ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembibitan ayam lokal di Indonesia.
Wakil Rektor IPB University
bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi
mengatakan, Poultry Breeding Center merupakan impian yang kini jadi
nyata. Sebab, fasilitas closed house untuk pengembangan ayam lokal,
khususnya ayam IPB-D1 yang sejak lama digaungkan terwujud.
“Akhirnya kita memiliki fasilitas baru. Kini,
cita-cita memiliki close house untuk breeding ayam IPB-D1 bisa
terwujud. Semoga ini juga bisa menginspirasi fakultas lain,” ujarnya saat
menghadiri peresmian Rabu (5/02/2025).
Secara khusus, seperti ditulis dalam siaran pers, Prof
Ernan juga mengapresiasi Fakultas Peternakan atas pencapaian sebagai salah satu
fakultas dengan kinerja riset terbaik dan rasio publikasi dosen tertinggi.
Ayam IPB-D1 merupakan salah satu inovasi Guru Besar
Fakultas Peternakan IPB University, Prof Cece Sumantri. Pada tahun 2019, ayam
IPB-D1 sudah dilepas sebagai rumpun ayam lokal pedaging. Riset panjangnya
bersama tim sejak 2010 juga telah sukses menciptakan rumpun ayam IPB-D2 dan
IPB-D3.
Salah satu keunggulan ayam IPB-D1, yaitu mampu tumbuh
cepat untuk usia potong (1,1 kg jantan dan betina 1,0 kg pada umur 12 minggu).
Keunggulan lain, ialah ketahanannya yang baik terhadap penyakit tetelo atau Newcastle
Disease (ND) dan salmonella. Kualitas daging dan telurnya
pun dinilai sangat baik.
Selaku inovator, Prof Cece
Sumantri menuturkan, kehadiran Poultry Breeding Center ini diharapkan
mampu semakin mengoptimalkan tumbuh kembang ayam IPB-D1, khususnya dari aspek
genetiknya.
“Kita juga sudah punya
pabrik pakan sendiri. Diharapkan jadi bisa lebih optimal lagi. Misal untuk
IPB-D3, dalam waktu 10 minggu, bobotnya bisa mencapai 1,3 kg. Ke depan juga
akan ada ayam untuk penggemukan dan untuk bibit,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada akhir tahun
lalu, Fakultas Peternakan juga meresmikan Teaching Feed Industry, sebuah
pabrik pakan ternak terintegrasi. Bersamaan dengan peresmian Poultry
Breeding Center, dikenalkan pula Co-Working Space and Student Hall
yang ditujukan tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga ruang sosial
bagi mahasiswa. (Dda/Ril)
0 Komentar