Animalifenews.com – Kondisi polusi udara di Thailand terus menjadi perhatian dunia. Kemarin, Badan Pengembangan Teknologi Geoinformatika dan Antariksa (Gistda) Thailand mengungkapkan 57 dari 77 provinsi di Thailand diselimuti polusi debu ultra halus yang tidak aman pada Senin (3/2/2025) pagi.
Tiga belas provinsi menghadapi tingkat merah
(berbahaya bagi kesehatan) partikel berdiameter 2,5 mikrometer dan kurang
(PM2.5), Gistda melaporkan pada pukul 8 pagi.
![]() |
Foto.Kota Bangkok-Agoda.com |
Daerah Nong Bua Lam Phu mengalami tingkat merah
tertinggi PM2.5 pada 99,1 mikrogram per meter kubik udara selama 24 jam
terakhir.
Diikuti oleh Provinsi Si Sa Ket (92,1µg/m³), Ubon
Ratchathani (88,8), Kalasin (86,2), Surin (84,4), Buri Ram (83,6), Maha
Sarakham (82,8), Sing Buri (81,9), Khon Kaen (81,8), Roi Et (77,1), Udon Thani
(75,9), Bangkok (75,5), dan Saraburi (75,5).
Ambang batas aman yang ditetapkan pemerintah adalah
37,5µg/m³.
Dalam laporannya bangkokpost.com menulis, 20
provinsi memiliki kualitas udara yang aman. Provinsi-provinsi tersebut berada di wilayah Utara dan
Selatan.
Enam belas provinsi memiliki kualitas udara sedang yang ditunjukkan dengan
kadar PM2,5 berwarna kuning berkisar antara 27 hingga 36,5µg/m³.
Dalam urutan mundur, mereka adalah Pattani, Yala, Satun, Phatthalung,
Narathiwat, Phuket, Songkhla, Trang, Lampang, Phayao, Phangnga, Ranong, Surat
Thani, Chiang Rai, Chumphon dan Nakhon Si Thammarat.
Kualitas udara yang baik terdeteksi di Krabi (24), Lamphun (22.1), Chiang
Mai (19.2) dan Mae Hong Son (16.5).
Empat puluh empat provinsi lainnya menghadapi tingkat PM2.5 oranye (mulai
mempengaruhi kesehatan) yang berkisar antara 44,1 hingga 74,8µg/m³. Mereka
termasuk Ayutthaya, Kanchanaburi, Nakhon Ratchasima, Prachuap Khiri Khan,
Rayong dan Samut Prakan. (Dda)
0 Komentar