Animalifenews.com - Program inseminasi buatan (IB) dan transfer embrio (TE) menjadi langkah utama yang didorong Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam meningkatkan produksi daging dan susu nasional. Teknologi ini bertujuan mempercepat pertumbuhan populasi sapi sekaligus meningkatkan kualitas genetik ternak, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor.
![]() |
Foto.Daging-alodokter.com |
Pakar pemuliaan ternak Fakultas
Peternakan UGM, Prof. Ir. Dyah Maharani, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, menjelaskan
bahwa IB dan TE memungkinkan peternak memperoleh sapi dengan produktivitas
tinggi lebih cepat dibandingkan cara konvensional. Teknologi ini telah
diterapkan di beberapa wilayah sumber bibit dan dapat diperluas melalui
kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan peternak.
Keberhasilan program ini didukung
oleh pembangunan database genetik nasional, yang mencatat kualitas dan
produktivitas bibit sapi. Dengan database ini, peternak dapat memilih bibit
unggul sesuai kebutuhan produksi. Beberapa aplikasi telah dikembangkan untuk
mendukung sistem ini, seperti Sidik Peternakan, Aifarm, FIKKIA Animal MicroChip
(FANCHIP), REKS-EL, dan e-Recording. Melalui berita kampus yang diunggah dalam ugm.ac.id,
Dyah menjelaskan,“Jika aplikasi-aplikasi ini diintegrasikan dalam satu sistem
nasional, peternak dan pemerintah akan lebih mudah menentukan arah pengembangan
ternak.’’
Selain teknologi reproduksi,
program ini juga mencakup manajemen nutrisi dan kesehatan ternak. Optimalisasi
pakan berbasis potensi lokal, teknologi deteksi birahi dan kebuntingan, serta
sistem kesehatan preventif diterapkan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi.
“Dengan pendekatan ini, angka keguguran dan infertilitas dapat ditekan,
sehingga program IB dan TE menjadi lebih efektif,” jelasnya di UGM beberapa
waktu lalu .
Program ini semakin diperkuat
melalui kemitraan dengan peternak dan industri peternakan. Model kemitraan
berbasis wilayah diterapkan untuk memastikan distribusi bibit unggul yang lebih
merata dan berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat, program IB dan TE
diharapkan mampu mempercepat pencapaian swasembada daging dan susu, sesuai
dengan target Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025-2029. (Amanda Maulidinof)
0 Komentar