PEMERINTAH JEPANG AUDIT LANGSUNG MUTU BIJI KOPI INDONESIA

Animalifenews.com - Pemerintah Jepang makin tertarik terhadap biji kopi asal Indonesia. Untuk itu, Mereka melakukan audit lapangan langsung kopi asal Indonesia. Audit untuk ekspor kopi biji Indonesia ke Jepang berlangsung dari Senin (1/9) - Rabu (3/9), di Lampung. Audit lapangan bertujuan memastikan keamanan pangan dan mutu kopi yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia.

Foto. Pemerintah Jepang audit langsung biji kopi asal Indonesia-ist

Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan produksi kopi biji Indonesia tertelusur, aman dikonsumsi dan terjaga mutunya. Dua lembaga pemerintah ini mendampingi tim Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan atau Ministry of Health, Labour, and Welfare (MHLW) Jepang saat audit tersebut. 

Wakil Direktur Bidang Kesehatan dan Keamanan Produk Impor MHLW Jepang, Ryoko Yokoyama, selaku ketua rombongan menyatakan, pihaknya ingin memastikan proses produksi kopi dari hulu hingga hilir sesuai persyaratan Jepang. Adapun persyaratannya, bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), terjamin keamanan dan mutu pangan, seperti residu pestisida isoprocarb dengan ambang batas 0,01 ppm serta bebas bakteri Salmonella

Kepala Balai Karantina Lampung Donni Muksydayan menjelaskan, kopi yang akan diekspor telah melalui karantina dan pengawasan untuk memastikan pemenuhan persyaratan dan standar negara tujuan. Petugas Karantina Lampung melakukan pemeriksaan menyeluruh, baik administrasi, kesehatan dan keamanan pangan komoditas, sebelum menerbitkan sertifikat kesehatan (Phytosanitary Certificate/PC). 

"Kami memastikan kesehatan komoditas dan keamanan pangannya serta pemenuhan persyaratan lain sebelum menerbitkan PC, sebagai jaminan terpenuhinya persyaratan SPS (Sanitary and Phytosanitary)," kata Donni dalam siaran pers di Lampung, Kamis (4/9). 

Donni menambahkan bahwa pemenuhan tindakan sanitari dan fitosanitari (SPS) sebagai syarat mutlak. Hal ini penting untuk memastikan produk ekspor bebas dari OPTK dan aman dikonsumsi. “Harapan kami, kopi Lampung dapat terus memenuhi seluruh persyaratan ekspor ke Jepang, sehingga mampu memperkuat daya saing kopi Indonesia di pasar internasional,” imbuhnya. 

Kabupaten Tanggamus
Barantin bersama Kementan dan Bapanas mendampingi MHLW terjun langsung ke lapangan untuk meninjau rantai produksi kopi di Kabupaten Tanggamus, Selasa (2/9).

Rombongan mengunjungi kebun kopi Kelompok Usaha Bersama (KUB) binaan eksportir lokal. Selama kunjungan, tim MHLW Jepang berdialog dengan petani binaan KUB. Dialog mengenai penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan standar operasional budi daya, serta meninjau fasilitas pascapanen, penyimpanan, hingga proses pengolahan kopi biji. 

Berdasarkan data BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), kopi lampung yang diekspor sepanjang 2024 berjumlah 5 ribu ton dengan nilai mencapai Rp 266 miliar. Donni berharap pada tahun 2025 Indonesia dapat memenuhi permintaan kopi dari Jepang dengan jumlah lebih dari tahun sebelumnya. (Dda) 

Posting Komentar

0 Komentar