![]() |
Foto.Konferensi Pers Dampak Gempa Rusia di Indonesia-Ist. |
“Kenaikan muka air laut terdeteksi di beberapa titik pantai Indonesia, dengan ketinggian antara 0,05 hingga 0,2 meter. Kondisi ini menunjukkan bahwa energi tsunami dari gempa Rusia menjalar ke wilayah perairan Indonesia, meskipun tidak signifikan,” ujar Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Berikut catatan hasil pengamatan BMKG melalui sensor muka laut (tsunami gauge):
• Sorong: 0,2 meter pada pukul 14:35 WIB
“Meski ketinggiannya relatif kecil, kami tetap menetapkan status Waspada untuk sejumlah wilayah pesisir. Artinya, daerah-daerah tersebut berpotensi terdampak gelombang tsunami setinggi di bawah 0,5 meter. Masyarakat kami imbau untuk menjauhi area pantai dan tetap siaga,” terang Daryono dalam siaran pers-nya.
Ia menambahkan bahwa bentuk pantai,
terutama yang menyerupai teluk atau ceruk sempit, dapat memperkuat gelombang
tsunami, sehingga potensi dampak lokal tetap perlu diantisipasi. “Kami terus
memantau situasi secara real-time dan memperbarui informasi jika ada
perkembangan signifikan,” lanjutnya.
BMKG juga menginformasikan bahwa
hingga pukul 16.30 WIB telah terjadi 43 gempa susulan (aftershock), dengan
magnitudo terbesar mencapai M6,9.
Daryono mengingatkan masyarakat untuk
tidak mudah percaya pada isu atau hoaks terkait tsunami dan hanya mengakses
informasi resmi BMKG melalui kanal komunikasi terverifikasi. (Dda)
0 Komentar