TAIWAN AUDIT KESIAPAN PROTOKOL EKSPOR DURIAN INDONESIA

 Animalifenews.com – Pemerintah Republik Tiongkok melakukan audit atau field assessment untuk memastikan kesiapan kebun dan rumah kemas durian segar Indonesia memenuhi standar ruang lingkup ketertelusuran (traceability).

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean, didampingi Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, Bambang dan Mr. Cai Bo dan Mr. Wang Yinpeng yang merupakan auditor General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC) pada Senin (10/3) berkunjung ke Indonesia dengan tujuan audit atau field assessment tersebut.

Foto.Kunjungan GACC ke Barantin-karantianindonesia.go.id


"Kita sudah siapkan semuanya dengan baik. Kita siapkan fasilitas dan SOP-nya, kita jelaskan dengan baik bagaimana alurnya dan teknis lainnya sehingga kesiapan yang sudah kita lakukan dapat tersampaikan dengan baik dalam proses audit atau field assessment ini," terang Sahat sepeti ditulis laman karantinaindonesia.go.id.

Selain pertemuan ini, rangkaian audit akan dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa kebun durian teregistrasi, rumah kemas teregistrasi hingga ke laboratorium. Audit ini sendiri merupakan tahapan dalam memenuhi protokol ekspor durian segar, sekaligus memastikan bahwa durian segar asal Indonesia telah memenuhi persyaratan keamanan pangan dan mutu pangannya.

Sebagai informasi, Barantin telah melakukan berbagai upaya dalam akselerasi ekspor produk pertanian, khususnya durian. Melalui komitmen tersebut, Barantin tidak hanya memberikan dukungan, namun juga pendampingan teknis, serta memfasilitasi sertifikasi untuk mendapat jaminan kesehatan.

"Kami berkomitmen mendukung petani dan pelaku usaha di Indonesia. Kita upayakan agar komoditas produk pertanian kita memiliki kualitas yang baik, sehat dan dapat bersaing dengan negara lainnya," tutur Sahat. 

Protokol ekspor durian ini menitikberatkan pada konsep traceability dimana ketertelusuran tahapan produksi durian segar, baik mulai dari proses tanam di kebun hingga siap dikirimkan dapat terpantau dan ditelusur. Dalam prosesnya, ketertelusuran tersebut melibatkan kerja sama dan koordinasi antar kementerian/lembaga seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan hingga Pemerintah Daerah.

Menurut Sahat, buah durian merupakan komoditas produk pertanian yang memiliki potensi ekspor sangat tinggi di Indonesia. Harapannya, dengan adanya protokol ekspor yang disepakati kedua negara, Indonesia bisa mendapat akses pasar dan melakukan ekspor langsung ke China dengan lebih mudah. 

"Tidak hanya mempererat hubungan Indonesia dan China, namun dengan akses langsung untuk ekspor ke China juga dapat mempercepat akselerasi ekspor serta meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia," tutup Sahat.

Turut hadir dalam pertemuan ini Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto dan Direktur Buah dan Florikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman. (Dda/Ril)

 

Posting Komentar

0 Komentar