Animalifenews.com – Akankah bisa terjadi di Jakarta ? Pekan lalu, lebih dari 350 sekolah di Bangkok, terpaksa tutup karena polusi udara, kata otoritas di ibu kota Thailand.
Ibu kota Thailand telah berjuang
melawan kualitas udara yang berbahaya sejak pertengahan minggu, ketika otoritas
kota memberi izin sekolah untuk tutup dan menyarankan orang untuk bekerja dari
rumah setelah indeks kualitas udara (AQI) mencapai 159, menurut IQAir, mitra
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
![]() |
Foto. Langit Bangkok pekan lalu-AFP-aljazeera.com |
Salah satu upaya pengurangan polusi,
pemerintah Bangkok melarang truk roda enam memasuki beberapa bagian kota.
Pasalnya, saat ini, AQI di atas 100 dianggap tidak sehat, sedangkan AQI di atas
200 dinilai sangat tidak sehat.
Pada Jumat pagi pekan lalu, ketika
pihak berwenang mengumumkan penutupan sekitar 100 sekolah tambahan, AQI berada
di angka 185.
Hingga pukul 11 pagi waktu
setempat, Bangkok berada di peringkat kedelapan kota paling tercemar di dunia,
setelah Dhaka, Lahore, Kathmandu, Karachi, Delhi, Mumbai, dan Kota Ho Chi Minh,
menurut IQAir seperti ditulis situs berita aljazeera.com.
Sementara ratusan sekolah masih
ditutup, hanya sekitar 100.000 dari lebih dari 10 juta penduduk Bangkok yang
telah mendaftar untuk skema kerja sukarela dari rumah, menurut kantor berita AFP.
Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt
mengatakan peningkatan polusi merupakan hasil dari pembakaran tanaman musiman,
emisi kendaraan, dan pembakaran sampah.
Indeks AQI, yang dikembangkan oleh
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, mengukur ozon permukaan tanah,
polusi partikel termasuk PM2.5 dan PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan
nitrogen dioksida.
Sebagian besar polusi di Bangkok
minggu lalu disebabkan oleh konsentrasi tinggi PM2.5, partikel mikro penyebab
kanker. Kadar PM2.5 di kota itu mencapai 108 mikrogram per meter kubik pada
Jumat (24/01/2025) pagi, 21,6 kali lipat dari pedoman tahunan Organisasi
Kesehatan Dunia.
Kadar polusi diperkirakan akan turun
selama akhir pekan, mencapai 71 pada Senin (27/01/2025), menurut perkiraan
IQAir.
Pusat Penelitian Kasikorn yang
berpusat di Bangkok mengatakan minggu ini bahwa polusi tersebut dapat merugikan
kota itu antara tiga hingga enam miliar baht ($88-$177 juta) jika terus
berlanjut selama sebulan, menurut situs berita Nation Thailand.
Kondisi
Polusi di Jakarta
Lalu bagaiman
dengan Jakarta ? Lembaga Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Gadjah Mada menulis
pada pertengahan tahun 2024, Polusi udara di Jakarta telah menjadi isu yang
berkelanjutan selama bertahun-tahun. Meskipun ada beberapa perbaikan,
kualitas udara di Jakarta pada tahun 2024 masih berada dalam kategori tidak
sehat. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini mencapai 9.1 kali nilai panduan
kualitas udara tahunan WHO. Bahkan pada tanggal 13 Agustus 2024, Jakarta
mencatatkan indeks kualitas udara (AQI) tertinggi di dunia dengan skor 177,
yang masuk dalam kategori tidak sehat. (Dda)
0 Komentar