GULA AREN PRODUKSI UMKM SUMSEL TEMBUS PASAR TAIWAN

Animalifenews.com -  Komoditas pertanian Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menembus pasar internasional. Kali ini, gula aren menembus pasar negara Taiwan. Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel (Karatina Sumsel) bersama Pemprov Sumsel melepas ekspor perdana gula aren ke Taiwan. Sebanyak 1 ton gula aren resmi diberangkatkan dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Rabu (24/09).

Komoditas gula aren ini sebelumnya telah melalui pemeriksaan karantina tumbuhan untuk memastikan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan aman untuk diperdagangkan secara internasional. Proses sertifikasi dilakukan oleh petugas karantina meliputi pemeriksaan fisik dan verifikasi dokumen sesuai dengan ketentuan perkarantinaan serta persyaratan negara tujuan.

Foto.Karantina Sumsel memberikan sertifikat kelayakan ekspor-Ist

Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menyampaikan apresiasi atas tercapainya ekspor perdana gula aren asal Sumsel ini.

“Ekspor ini membuktikan bahwa produk lokal Sumsel mampu menembus pasar internasional. Karantina akan terus mendukung melalui layanan sertifikasi dan pengawasan agar komoditas kita terjamin aman, sehat, dan sesuai ketentuan negara tujuan,” ujar Sri Endah dalam siaran persnya.

Prosesi pelepasan ekspor ini ditandai dengan penyerahan langsung Phytosanitary Certificate oleh Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, kepada eksportir sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas pasar produk lokal ke mancanegara. 

Wakil Gubernur menegaskan bahwa pencapaian ekspor perdana ini harus menjadi penyemangat bagi UMKM lokal untuk terus menjaga kualitas produk. “Ini adalah bukti nyata bahwa produk lokal kita memiliki kualitas dan daya saing. Jaga mutu produk, karena yang kita hadapi adalah standar internasional. Jangan anggap sepele, karena kualitas adalah kunci keberlanjutan ekspor kita,” tegasnya.

Eksportir gula aren ini merupakan pelaku UMKM binaan Bank Indonesia yang telah mengikuti program pengembangan UMKM dengan predikat Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) 2025 yang digelar oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel. Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan ekspor produk khas Sumsel lainnya, yakni kerupuk kemplang, sebagai wujud nyata keberhasilan UMKM lokal menembus pasar internasional.

Selain jaminan kesehatan dan keamanan produk, Karantina Sumsel juga menekankan pentingnya sistem ketertelusuran untuk setiap komoditas ekspor. Hal tersebut untuk memastikan asal-usul produk berasal dari Sumsel, sehingga meningkatkan kepercayaan negara tujuan sekaligus memperkuat branding “Produk Sumsel” di pasar global.

Ekspor perdana gula aren ini sekaligus menjadi momentum penting dalam mendorong diversifikasi produk ekspor asal Sumsel. Tidak hanya bertumpu pada komoditas utama seperti kopi, kelapa, dan karet, kini Sumsel mulai membuka jalan bagi komoditas olahan pangan lain untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Karantina Sumsel menegaskan bahwa langkah ini menjadi dorongan kuat untuk semakin banyak UMKM Sumsel yang Go Ekspor di masa mendatang.

“Ekspor perdana gula aren ini membuktikan bahwa potensi Sumsel tidak hanya bertumpu pada komoditas utama, tetapi juga pada produk olahan pangan yang bernilai tambah. Karantina Sumsel percaya langkah ini akan membuka jalan bagi semakin banyak UMKM kita untuk berani Go Ekspor dan membawa nama Sumsel ke pasar dunia," tutup Sri Endah. (Dda)

 

Posting Komentar

0 Komentar