Animalifenews.com – Negara Sudan membuka peluang pasar bagi hasil perikanan darat Indonesia seperti catfish, tilapia, gurame dan lain-lain. Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP), Ishartini, mengatakan hal tersebut saat bertemu dengan Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali di Jakarta, baru-baru ini.
![]() |
Foto.Pertemuan KKP dan Dubes Sudan untuk Indonesia-kkp.go.id |
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) saat ini tengah menjajaki kerja sama penjaminan mutu dan ekspor
hasil perikanan dengan pemerintah Sudan. "Sudan memiliki historis hubungan
bilateral yang erat dengan Indonesia. Dan yang tidak kalah penting Sudan
membuka peluang pasar bagi perikanan darat Indonesia seperti catfish, tilapia,
gurame dan seterusnya,” tutur Ishartini dalam siaran resmi KKP di Jakarta,
Minggu (16/3).
Selain memiliki potensi pasar untuk produk perikanan
air tawar, Sudan juga tertarik dengan obat dan pakan ikan. “Tentunya ini
peluang yang harus segera kita analisa untuk diversifikasi ekspor dari sektor
kelautan dan perikanan,” tambah Ishartini.
Posisi geografis Sudan sangat strategis sebagai hub
bagi negara-negara tetangganya yang tidak memiliki wilayah laut atau dikenal
sebagai land-lock countries. Keseluruhan jumlah penduduk Sudan dan
land-lock countries sekitarnya lebih dari 200 juta jiwa dan menjadikan Sudan
sebagai pintu masuk logistik termasuk produk perikanan.
"Saat diskusi kemarin Pak Dubes sampaikan bahwa
Sudan ini seperti lokomotif bagi negara - negara disekitarnya, peluang pasar
perikanan sangat besar hanya saja memang eksportir perlu inisiatif untuk
memulai penetrasi pasar Sudan dan sekitarnya,” kata Ishartini.
Selain kerjasama dalam membuka pasar ekspor perikanan
Indonesia ke Sudan, pertemuan tersebut juga membahas peluang kerjasama
penguatan kapasitas penjaminan mutu hulu - hilir. Sudan menyatakan keinginannya
bekerjasama pelatihan Inspektur Mutu serta manajemen/operasionalisasi sistem
inspeksi hulu - hilir perikanan.
Sama seperti Indonesia, Sudan juga memiliki wilayah
laut dan tentunya sektor perikanan mereka terus berkembang. Oleh karena itu,
pihaknya menyambut positif usulan kerjasama penguatan kapasitas penjaminan mutu
sesuai tusi Badan Mutu KKP.
"Tidak berapa lama lagi mereka akan menyampaikan
usulan kerjasama secara resmi kemudian kita akan bahas bersama otoritas
kompeten disana terkait pembentukan kerjasama,” tutup Ishartini.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti
Wahyu Trenggono mengingatkan bahwa melalui kerjasama di bidang kelautan dan
perikanan diharapkan dapat mendatangkan keuntungan dan kemajuan bagi kedua
belah pihak. Utamanya sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang sangat besar
potensi pengembangan baik melalui diversifikasi produk maupun perluasan akses
pasar ke berbagai belahan dunia. Selain itu mutu menjadi hal penting yang harus
diperhatikan untuk menjamin konsistensi keberterimaan ekspor perikanan Indonesia. (Dda/Ril)
0 Komentar