Animalifenews.com – China gandeng IPB University tengah mempersiapan ekspedisi kelautan di perairan sekitar Kratatau – Selat Sunda. Untuk itu, dua dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), yaitu Prof Agus S Atmadipoera dan Dr Meutia S Ismet, mengikuti pelatihan teknis eksplorasi laut dalam di China, belum lama ini.
Pelatihan
ini merupakan bagian dari persiapan ekspedisi kelautan bertajuk China–Indonesia
Deep-Sea Habitat Expedition, hasil implementasi Nota Kesepahaman (MoU)
antara IPB University dan First Institute of Oceanography (FIO), Kementerian
Sumber Daya Alam China, dalam bidang riset kelautan, pendidikan, serta
pertukaran peneliti dan mahasiswa.
![]() |
Foto. Dua peneliti IPB University Ikut Pelatihan Kelautan di China-Ist. |
“Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal penting dalam perencanaan ekspedisi eksplorasi habitat dan biota laut dalam, khususnya di wilayah perairan sekitar Krakatau-Selat Sunda, yang direncanakan berlangsung pada Oktober 2025,” ujar Prof Agus.
Pelatihan
dibuka resmi oleh Wakil Direktur FIO, Prof Wang Zongling; Wakil Presiden
Shanghai Maritime University, Prof Yan Wei; dan Wakil General Manager CRRC-SMD
Shanghai, Dr Tian Hao.
CRRC-SMD
Shanghai merupakan produsen utama teknologi drone bawah laut (Remotely
Operated Vehicle–ROV) berskala global, dengan pusat teknologi di Newcastle
upon Tyne, Inggris.
“Selama
pelatihan, kami mendapatkan pembekalan mendalam mengenai teknologi dan operasi
ROV, teknik eksplorasi habitat laut dalam, serta metode analisis sampel
organisme laut dalam,” tutur Prof Agus menceritakan pengalamannya seperti
ditulis laman ipb.ac.id.
Kegiatan
ini, sambungmya, juga mencakup kunjungan ke fasilitas produksi ROV milik
CRRC-SMD di Shanghai dan Kapal Riset Oseanografi Perikanan Lan Hai 101 yang
beroperasi di Qingdao.
“Dalam
sesi praktik, kami diberi kesempatan mengoperasikan simulator ROV lengkap
dengan panel kendali teknis, di bawah supervisi instruktur pilot ROV
profesional. Sementara itu, di kantor pusat FIO di Qingdao, peserta mengikuti
kuliah teknis mengenai metodologi riset ekologi biologi laut dalam,” ungkapnya.
Lebih
lanjut ia mengungkapkan, salah satu narasumber, Prof Xuelei Zhang, juga
mengulas hasil ekspedisi laut di wilayah hidrotermal Samudera Hindia bagian
tengah dan barat.
Selain
IPB University, pelatihan ini juga diikuti oleh peneliti dari Pusat Riset Laut
Dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta dan dosen FPIK
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. (Dda)
0 Komentar